Selasa, 23 Agustus 2011

Jakarta Police Find Body in Hunt for Missing University Student (Livia P.S)

Jakarta Police on Monday were investigating whether a body discovered by goat farmers in Tangerang on Sunday was that of missing university student Livia Pavita Soelistio.

The girl, 21, a student of Bina Nusantara (Binus) University, was reported missing on Aug. 16.

Jakarta Police spokesman Sr. Comr. Baharuddin Djafar said the body was in a poor condition.

DNA tests were being conducted to determine its identity and an autopsy was being undertaken to ascertain cause of death, he said.

Cisauk Police Chief Kemijo said Livia’s family had come to identify the body but had decided to wait for the DNA testing to be completed.

However, he said, the clothing and general characteristics matched those of Livia.

The body was discovered in a two-meter-deep ditch.


Source : JakartaGlobe

Kamis, 18 Agustus 2011

our trip to Cepu, Tuban and blora









Check out photos from our trip...




Vinno's sleeping when in train



Han-han



Daddy with son


daddy with kids



Vinno and Dad

Han-han and Mom


Mom and Kids



Me


Markus and Hansel (Han-han)


Vinno and soccer


Vinno @Tuban




Han-han








there's still other photos, i'll upload it ASAP...




XOXO

Stephanie PL





Dear all, since i've been busy lately, i decided to post in Indonesian, it's all becoz i'm too lazy to translate it ...lol


but once i have time i promise i'll post it in bilingual...


now, check my 1st post





Pengalaman kami diatas kereta menuju Cepu


Belum pernah terbayangkan sebelumnya saya harus membawa kedua anak saya berlibur ke Cepu,

apalagi dengan menggunakan kereta api, karena Cepu lumayan jauh dari Jakarta, kurang lebih bisa memakan waktu perjalanan selama 10 jam.


Sembrani | kereta yang kami gunakan


Bayangan situasi yang merepotkan mendadak melintas, karena yang namanya anak-anak pasti tidak akan bisa betah berlama-lama disuatu situasi dan akan cenderung menjadi rewel.

Belum lagi ditambah dengan barang-barang keperluan mereka yang harus dibawa pasti akan banyak sekali,

rasa malas pun mulai menghinggapi, akan tetapi langsung saya tepis jauh-jauh mengingat anak-anak akan sangat senang sekali karena bisa berlibur.


2 hari sebelum keberangkatan, saya sudah mempersiapkan barang-barang keperluan anak-anak yang akan dibawa,dengan membuat daftar kecil,

maka akan mengurangi kemungkinan barang tertinggal dan mempermudah saya dalam menyusun barang-barang si kecil.

Pakaian bersih untuk 5 hari, handuk, peralatan mandi, selimut, sandal cadangan,

kaos kaki saya masukkan semuanya ke dalam koper yang akan diletakkan dalam bagasi kereta api.

Diaper, sarung bali (jaga-jaga kalau dalam kereta api dingin), sapu tangan, pakaian tidur dalam kereta (karena kami akan menginap di dalam kereta),

tissue basah dan tissue kering serta beberapa mainan untuk menemani si kecil selama perjalanan saya masukkan ke dalam tas jinjing,

terpisah dengan botol-botol susu, susu bubuk, termos air panas dan air minum si kecil agar memudahkan saya jika ingin menyeduh susu selama perjalanan,

tak lupa beberapa makanan ringan untuk si kecil (tips, snack akan menenangkan si kecil selama perjalanan).

Barang bawaan memang setumpuk tetapi apabila kita cermat dalam menyusunnya maka tidak akan merepotkan.

Benar saja, kedua anak saya yang sebelumnya tidak pernah bepergian menggunakan kereta api (apalagi dengan perjalanan sejauh dan selama ini),

mereka mulai rewel ketika berada di dalam kereta. Saya dan suami serta mama saya (kebetulan mama ikut kami berlibur) tak habis akal,

setelah kami berada di dalam kereta, saya langsung mengganti pakaian anak-anak dengan pakaian yang lebih nyaman, agar mereka juga leluasa bergerak,

ditambah suhu di dalam kereta cukup dingin, lalu kami mengajak mereka bermain, bernyanyi, agar mereka tidak rewel lagi,

saya bahkan membujuk mereka dengan snack dan susu dan itu berhasil, Puji Tuhan!

Mereka cukup anteng dan bisa menikmati perjalanan mereka walau sempat beberapa kali mereka merasa bosan dan mulai rewel kembali,

apalagi anak saya yang paling besar, selalu ribut menanyakan kapan sampai, dan merengek ke papa-nya agar bisa berkeliling dalam kereta...haha..

Dan sang papa pun mengajak si Sulung berkeling kereta dari gerbong yang satu ke gerbong yang lain.

Hubby bercerita, katanya si Sulung selama berkeliling selalu menyapa penumpang-penumpang yang lain dan menawarkan snack miliknya ke orang lain.

Kami berusaha semaksimal mungkin bisa menyenangkan mereka sampai akhirnya mereka bisa terlelap juga, finally...

Saya, hubby dan mama saya pun akhirnya bisa beristirahat juga.

Lewat liburan kali ini, saya mendapatkan satu pengalaman serta pelajaran berharga,

anak-anak akan merasa asing dan ketakutan tatkala mereka memasukki suatu situasi atau berada di lingkungan yang mereka belum pernah rasakan,

wajar kalau mereka akan menjadi rewel, menangis bahkan mengamuk.

Akan tetapi Kita sebagai orang tua janganlah mudah emosi,

tetapi sebaliknya kita harus selalu sabar dan banyak akal dalam menghadapi anak-anak kita supaya mereka pun tidak lagi merasa asing dan ketakutan.


Saya dan kedua anak saya (Han-han & Vinno) di Cepu


Tips : apabila kita mulai merasa emosi, tarik nafas dalam-dalam sambil membayangkan wajah gembira anak kita, niscaya pasti emosi tersebut akan hilang..